RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2
Satuan Pendidikan : SMK
N 4 Purworejo
Mata Pelajaran : System
Kelistrikan
Kelas/ Semester : XI/3
Materi Pokok : System
Kelistrikan Bodi
Alokasi Waktu : 3(2x40) menit
A.
Kompetensi
Inti
1. Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsive,
dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, dalam bidang
kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara
mandiri dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
B.
Kompetensi
Dasar
1.
Memahami kerusakan
ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan, pengaman, dan kelengkapan tambahan
2.
Memelihara kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem
kelistrikan, pengaman, dan kelengkapan tambahan
C.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah
pemberian materi system
kelistrikan:
1. Siswa
dapat menjelaskan definisi system
kelistrikan dengan benar.
2. Siswa
dapat membongkar dan merakit sistem
kelistrikan dengan benar
3. Siswa
dapat mengidentifikasi kerusakan system
kelistrikan
dengan benar
D.
Materi
Pembelajaran
Pertemuan 1-III
SISTEM KELISTRIKAN BODY
Definisi Sistem Kelistrikan Body
:
Sistem
kelistrikan body adalah instalasi dari berbagai rangkaian
penerangan pada kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikan body tersebut,
antara lain sistem penerangan lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok,
lampu hazzard, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur.
Gambar
2. Komponen kelistrikan body
Fungsi Sistem Kelistrikan Body
Fungsi
sistem kelistrikan body adalah sebagai penerangan pada kendaraan untuk
memberikan tanda-tanda kepada pengendara lain pada saat akan membelok maupun
akan berhenti sehingga pengendara akan aman dari kecelakaan. selain itu, juga
untuk memberikan indikator pada pengendara contoh lampu tanda belok ke kanan
ataupun kiri sudah menyala, kondisi bahan bakar masih banyak atau sudah habis
dan lain-lain.
Bagian-Bagian Sistem
Kelistrikan Body
·
Lampu Kepala
Lampu
ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan pada malam
hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan jarak dekat. Nyala
lampu jarak jauh dan jarak dekat dikontrol oleh dimmer switch. Lampu
kepala menyala bersamaan dengan lampu belakang melalui saklar tarik atau putar.
Lampu kepala yang dipakai ada dua tipe, yaitu tipe sealed beam dan
bola lampu. Jenis Sealed beam banyak dipakai pada kendaraan
yang kostruksinya filamen, kaca dan reflektornya menjadi satu kesatuan. Tipe
bola lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada sepeda motor.
Gambar 3. Komponen lampu kepala
·
Lampu Kota
Lampu kota (lampu posisi) pada
kendaraan bermotor dapat dinyalakan sendiri dan dapat juga menyala bila lampu
kepala dinyalakan. Tujuannya adalah bila malam hari atau gelap, pengendara atau
orang lain dapat dengan cepat mengetahui lebar atau tinggi kendaraan (untuk
kendaraan jenis truk dan bus).
Karena kegunaannya untuk mengetahui
lebar dan tinggi kendaraan, posisi lampu kota harus berada di bagian ujung dari
bagian yang terlebar dan tertinggi dari kendaraan .
Ada beberapa lampu pada kendaraan
yang dapat menyala bersama lampu kota atau posisi, di antaranya lampu
penerangan papan instrumen dan lampu plat nomor bagian belakang.
Arus lampu plat nomor selalu
dihubungkan dengan lampu kota sebelah kanan dengan maksud bila lampu kota
sebelah kanan belakang mati atau tidak menyala, masih ada tanda yang lain
tentang lebar kendaraan.
Penggunaan bola lampu dan sekring
Dalam
satu unit kendaraan bermotor (mobil), pada saat lampu kota atau posisi
dinyalakan, jumlah daya lampu yang diperlukan adalah:
Nama Komponen
|
Daya Lampu
|
. .4 buah bola lampu kota
. .2 buah bola lampu plat Nomor . .2 buah bola lampu instrumen |
. .4 X 8 Watt = 32 Watt
. .2 X 3 Watt = 6 Watt . .2 X 3 Watt = 6 Watt |
Sekring
yang terpasang untuk lampu kota (Tail Fuse) adalah 1,5 X daya lampu (1,5
X 44 Watt = 66 Watt). Kebutuhan sekring yang ada di pasaran adalah 10 Amper,
maka pemilihan sekring yang tepat adalah 10 Amper.
·
Lampu Tanda Belok
Lampu
tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah dua sistem
tanda yang berbeda, tetapi menggunakan komponen yang sama.
Sistem
ini terdiri atas empat buah bola lampu berwarna kuning, yaitu :
.1 bola lampu kiri depan
.1 bola lampu kiri depan
.1 bola lampu kiri belakang
.1 bola lampu kanan depan
1 bola lampu kanan belakang
Agar
sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu-lampu tersebut harus dapat
menyala dan berkedip sempurna, yaitu selama 1 menit adalah 60 kali kedipan.
Hal
ini bisa terjadi bila arus yang masuk ke bola lampu berupa arus putus-hubung
yang diperoleh dari alat pengedip (flasher).
Bila
saklar lampu tanda belok dioperasikan ke kiri atau ke kanan, lampu yang
berkedip kiri saja atau kanan saja. Saklar tersebut biasanya terletak di bawah
lingkar kemudi dan dirakit di batang kemudi. Bila saklar lampu hazzard
dioperasikan atau difungsikan, lampu yang berkedip adalah kiri dan kanan secara
bersamaan. Saklar lampu hazzard biasanya terletak di bagian batang kemudi
sebelah depan.
Perbedaan
kedua sistem tersebut adalah dari fungsinya, lampu tanda belok dipergunakan
bila kendaraan akan mengubah arah atau berbelok, sedangkan lampuhazzard digunakan
bila dalam keadaan bahaya. Misalnya mobil sedang menarik atau ditarik mobil
lain, mobil berhenti darurat karena ada kerusakan. Oleh karena itu, lampu hazzard harus
dapat dinyalakan tanpa harus menyalakan kunci kontak.
·
Lampu Rem
Lampu rem pada kendaraan bermotor
biasanya berwarna merah dan ditempatkan di bagian belakang yang menyatu dengan
lampu kota atau posisi. Daya rem harus lebih besar daripada lampu posisi.
Misalnya bola lampu dobel filamen dengan tulisan 8/21 w 12V berarti daya lampu
kota 8 w dan lampu rem 21 W dengan tujuan pada saat lampu kota atau posisi
menyala dan mobil sedang direm, akan terjadi perubahan sinar lampu terlihat
menyala lebih terang.
Lampu rem akan selalu menyala bila
pedal rem diinjak karena pada saat pedal rem diinjak, tekanan tuas pedal rem
cenderung ke posisi atas (tidak mengerem).
Gambar 6. Switch rem
·
Lampu Mundur
Lampu mundur pada kendaraan bermotor
berfungsi di samping untuk memberi tanda mundur pada kendaraan yang berada di
belakangnya, juga berfungsi untuk menerangi bagian belakang mobil tersebut.
Agar nyala lampu tersebut bisa dibedakan dengan lampu yang lain, warna dari
lampu mundur adalah putih. Supaya dapat terlihat jelas pada jarak yang cukup
jauh, daya lampu yang terpasang sebesar 23 Watt.
Lampu mundur hanya dapat menyala
bila mesin hidup ( kunci kontak “ON” ) dan gigi transmisi pada posisi mundur.
a. Baterai
Baterai
berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem
kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada
sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya
berkisar 40–70 AH (Ampere Hour).
Gambar 9. Baterai
Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu
kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau minus
diberi kode 31.
b. Kunci Kontak (Switch)
·
Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition
Swtch) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan
sumber tenaga (baterai).
Gambar 10. Kunci kontak
Kunci
kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ;
Off
: terputus dari sumber tegangan (baterai)
ACC
: terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
ON
/ IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
START
: untuk start
c. Saklar
Gambar 11. Wirring saklar
lampu kota (a) dan saklar lampu kepala (b)
Saklar
di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik dan
melepas sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya.
Bila saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik
(posisi 0), tidak ada kontak yang berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila
ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke
saklar dim).
d. Sekring (fuse)
Sekring
adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban arus
yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada
rangkaian saat terjadi konsleting atau hubungan singkat. Dengan adanya sekring
(fuse) rangkaian kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay,
fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus
atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih dahulu. Jenis
sekring ada bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis filamennya.
Gambar
13. Sekring jenis good (a) dan sekring jenis cartridge (b)
e. Pengedip (Flase)
Pengedip
(flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara otomatis
pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis pengedip (flaser)
ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet.
Gambar
14. Detail flaser (a) dan foto flaser (b)
f. Relay
Relay
adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus
secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan akan
menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung. Ada dua jenis relay,
yaiturelay bila dialiri arus listrik kontak poin akan terhubung dan
relay bila dialiri arus listrik akan terputus.
Gambar
15. Detail relay jenis terbuka (a), relay jenis
tertutup (b) dan foto relay(c)
g. Kabel Penghubung
Kabel
adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan
komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak
terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan
kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir.
Bila arus yang mengalir besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter
besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang
berdiameter kecil.
Gambar 16. Jenis kabel
Rangkaian Sistem Kelistrikan Body
a. Rangkaian Lampu Kepala
Keterangan:
. . 1. Lampu kepala kiri
. . 2. Lampu kepala kanan
. . 3. Relay lampu kepala jarak dekat
. . 4. Relay lampu jarak jauh
. . 5. Saklar lampu jarak dekat dan jarak jauh
. . 6. Saklar utama
. . 7. Sekring
. . 8. Fuse link
. . 9. Bateray
b. Rangkaian Lampu Kota
Keterangan :
. . 1. Lampu kota kanan depan
. . 2. Lampu kota kiri depan
. . 3. Lampu kota kiri belakang
. . 4. Lampu kota kanan belakang
. . 5. Relay
. . 6. Saklar
. . 7. Sekring
. . 8. Fuse link
. . 9. Bateray
. . 1. Lampu kota kanan depan
. . 2. Lampu kota kiri depan
. . 3. Lampu kota kiri belakang
. . 4. Lampu kota kanan belakang
. . 5. Relay
. . 6. Saklar
. . 7. Sekring
. . 8. Fuse link
. . 9. Bateray
c. Rangkaian Lampu Tanda Belok dan
Lampu Hazzard
Gambar
18. Rangkaian lampu tanda belok dan lampu hazzard
Keterangan :
. . 1. Lampu tanda belok kiri (depan dan belakang)
. . 2. Lampu tanda belok kanan (depan dan belakang)
. . 3. Saklar lampu Hazzard
. . 4. Saklar lampu tanda belok
. . 5. Flasher (pengedip)
. . 6. Sekring lampu tanda belok
. . 7. Sekring lampu Hazzard
. . 8. Kunci kontak
. . 9. Lampu kontrol tanda belok
. . 1. Lampu tanda belok kiri (depan dan belakang)
. . 2. Lampu tanda belok kanan (depan dan belakang)
. . 3. Saklar lampu Hazzard
. . 4. Saklar lampu tanda belok
. . 5. Flasher (pengedip)
. . 6. Sekring lampu tanda belok
. . 7. Sekring lampu Hazzard
. . 8. Kunci kontak
. . 9. Lampu kontrol tanda belok
d. Rangkaian Lampu Rem
Gambar
19. Rangkaian Lampu rem
Keterangan:
. . 1. Lampu Rem kiri
. . 2. lampu rem kanan
. . 3. Switch
. . 4. Sekring
. . 5. Baterai
. . 30. Arus dari Baterei
. . 54. plus baterai
. . 55. lampu rem
. . 1. Lampu Rem kiri
. . 2. lampu rem kanan
. . 3. Switch
. . 4. Sekring
. . 5. Baterai
. . 30. Arus dari Baterei
. . 54. plus baterai
. . 55. lampu rem
Soal
Tes Evaluasi Siklus 2
1. Sebutkan
(3) bagian system kelistrikan body
!
2. Sebutkan
(3) komponen
pendukung rangkaian sistem kelistrikan body!
3. Jelaskan definisi system kelistrikan body!
4. Jelaskan fungsi system kelistrikan body!
5. Pada kunci kontak terdapat beberapa posisi yaitu
OFF,ACC,ON/IG,jelaskan arti dari dari masing-masing posisi tersebut
!
JAWABAN
Soal Tes Evaluasi Siklus 2
1. Bagian system kelistrikan body:
a.
Lampu kepala
b.
Lampu kota
c.
Lampu tanda
belok
d.
Lampu rem
e.
Lampu mundur
2. Komponen pendukung rangkaian system kelistrikan bodi
:
a.
Batteray
b.
Kunci kontak
(switch)
c.
Saklar
d.
Sekring (fuse)
e.
Pengedip
(flasher)
f.
Relay
g.
Kabel penghubung
3. Definisi system kelistrikan body
Sistem kelistrikan body adalah
instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan. Rangkaian sistem
kelistrikan body tersebut, antara lain sistem penerangan lampu
kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu plat
nomor, lampu rem, dan lampu mundur.
4. Fungsi system kelistrikan body
Fungsi sistem kelistrikan body
adalah sebagai penerangan pada kendaraan untuk memberikan tanda-tanda kepada
pengendara lain pada saat akan membelok maupun akan berhenti sehingga
pengendara akan aman dari kecelakaan.
5. Arti kunci kontak
Off : terputus dari sumber tegangan
(baterai)
ACC : terhubung dengan arus baterai
, tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
ON / IG : terhubung ke sistem
pengapian (Ignition )
E.
Metode
Pembelajaran
Metode
Pembelajaran probing-prompting
F.
Media
Pembelajaran
1.
Spidol
2.
Papan tulis
3.
Power point
G.
Sumber
Belajar
· Film/
rekaman / teks
· Buku
paket
· Bahan
bacaan yang relevan tentang Memperbaiki
kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan, pengaman, dan kelengkapan
tambahan
· Gambar
(Wall Chart)
· Objek
langsung (Kendaraan)
· Buku bacaan yang berhubungan dengan sistem
pengapian konvensional
· Trainer
Memperbaiki kerusakan ringan
pada rangkaian/ sistem kelistrikan, pengaman, dan kelengkapan tambahan
· Majalah
H.
Langkah-Langkah
Pembelajaran:
Pertemuan 1
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
1.
|
Pendahuluan
1.
Membuka pelajaran dengan salam dan doa.
2.
Melakukan absensi kehadiran siswa dan
kesiapan siswa mengikuti pelajaran.
3.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
pokok-pokok materi yang akan diajarkan.
4.
Guru memberikan dorongan kepada siswa agar
menyenangi dan bersemangat untuk mengikuti pelajaran.
|
2 menit
3 menit
2 menit
3 menit
|
2.
|
Kegiatan inti
Eksplorasi
1.
Siswa
memperhatikan guru menjelaskan materi yang dijelaskan.
2.
Siswa
menyepakati dan bertanggung jawab atas cara belajar yang ditawarkan oleh
guru.
Elaborasi
1. Guru
memberikan permasalahan dalam bentuk soal yang
berhubungan dengan materi yang sebelumnya telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari
permasalahan tersebut.
3. Guru memilih acak siswa
untuk menyampaikan jawaban.
4. Guru meminta tanggapan siswa lain tentang jawaban
tersebut.
5. Guru meminta siswa lain untuk memberikan contoh atau
jawaban lain yang mendukung jawaban sebelumnya sehingga jawaban dari
pertanyaan tersebut menjadi kompleks.
Konfirmasi
1.
1. Guru
memberikan penguatan atau tambahan jawaban.
2.
Guru bersama siswa mengevaluasi proses
belajar.
3.
Guru
memberikan penguatan positif terhadap hasil masing-masing kelompok.
4.
Guru
memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang kurang jelas.
|
15 menit
2 menit
5 menit
5 menit
5 menit
15 menit
3 menit
3 menit
5 menit
3 menit
2 menit
2 menit
|
3.
|
Penutup
1.
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang
materi.
2.
Guru
memberikan PR.
3.
Guru
menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan dating.
4.
Guru
mengakhiri pelajaran dengan salam.
|
5 menit
3 menit
3 menit
3 menit
|
Pertemuan 2
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
|
1.
|
Pendahuluan
a.
Membuka pelajaran dengan salam dan doa.
b.
Melakukan absensi kehadiran siswa dan kesiapan
siswa mengikuti pelajaran.
c.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
pokok-pokok materi yang akan diajarkan.
d.
Guru memberikan dorongan kepada siswa agar
menyenangi dan bersemangat untuk mengikuti pelajaran.
|
2 menit
3 menit
3 menit
2 menit
|
|
2.
|
Kegiatan inti
Eksplorasi
1.
Siswa
memperhatikan guru menjelaskan materi yang dijelaskan
2.
Siswa
menyepakati dan bertanggung jawab atas cara belajar yang ditawarkan oleh
guru.
Elaborasi
1. Guru
memberikan permasalahan dalam bentuk soal yang
berhubungan dengan materi yang sebelumnya telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari
permasalahan tersebut.
3. Guru memilih acak siswa
untuk menyampaikan jawaban.
2. Guru meminta tanggapan siswa lain tentang jawaban
tersebut.
3. Guru meminta siswa lain untuk memberikan contoh atau
jawaban lain yang mendukung jawaban sebelumnya sehingga jawaban dari
pertanyaan tersebut menjadi kompleks.
Konfirmasi
1.
Guru
memberikan penguatan atau tambahan jawaban.
2.
Guru
bersama siswa mengevaluasi proses belajar.
3.
Guru
memberikan penguatan positif terhadap hasil masing-masing kelompok.
4.
Guru
memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang kurang jelas.
|
5 menit
2 menit
10 menit
5 menit
15 menit
3 menit
3 menit
5 menit
5 menit
3 menit
2 menit
2 menit
|
|
3.
|
Penutup
1.
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang
materi.
2.
Guru
memberikan PR.
3.
Guru
menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan dating.
4.
Guru
mengakhiri pelajaran dengan salam.
|
5 menit
3 menit
3 menit
3 menit
|
Pertemuan 3
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Waktu (menit)
|
Pendahuluan
|
Persiapan
1. Guru
membuka pertemuan dengan salam kemudian berdoa bersama
2. Guru
melakukan presensi dan jika ada yang tidak masuk, guru menanyakan alasan
kepada temannya.
3. Guru
mengkondisikan kelas dan menyampaikan tata tertib dalam kegiatan evaluasi
|
5 menit
5 menit
5 menit
|
Inti
|
1. Guru
membagi lembar soal dan lembar jawaban
|
5
menit
|
2.
Guru
mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal dengan baik dan benar, mandiri
dan jujur
3.
Siswa
mulai mengerjakan soal tes
|
5 menit
55 menit
|
|
Penutup
|
1.
Guru memberi tahu
bahwa waktu mengerjakan telah selesai
2.
Guru mengumpulkan
lembar jawaban
3.
Guru menutup
pembelajaran dengan doa dan salam
|
2 menit
4 menit
4 menit
|
I.
Penilaian
Teknik
: Tes tertulis
Bentuk
Instrumen : Uraian