Senin, 28 Agustus 2017

RPP Sistem Kelistrikan(sistem starter)



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I

Satuan  Pendidikan   : SMK N 4  Purworejo
Mata Pelajaran         : System Kelistrikan
Kelas/ Semester       : XI/3
Materi Pokok           : System Starter
Alokasi Waktu         : 3(2x40) menit

A.       Kompetensi Inti
1.      Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.      Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsive, dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.      Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4.      Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
B.       Kompetensi Dasar
1.             Memahami system starter
2.             Memelihara system starter
C.       Tujuan Pembelajaran
Setelah pemberian materi system starter:
1.         Siswa dapat menjelaskan definisi system starter dengan benar.
2.         Siswa dapat membongkar dan merakit sistem starter  dengan benar
3.         Siswa dapat mengidentifikasi kerusakan system starter  dengan benar
D.      Materi Pembelajaran
Pertemuan 1-2
A. Pengertian Sistem Starter
Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan putaran awal bagi engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar.
B. Fungsi Sistem Starter
Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat penggerak tenaga dari luar sebagai penggerak awal terjadinya proses pada motor bakar. Sistem stater pada motor bakar dipasangkan berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses pembakaran didalam ruang bakar. Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi tahanam-tahanan motor misalnya :
1. Tekanan kompresi
2. Gesekan pada semua bagian yang bergerak
3. Hambatan dari minyak pelumas , sewaktu masih dingin kekentalannya.

C. Jenis Sistem Starter
1. Starter Mekanik
Adalah starter yang digerakkan dengan tenaga manusia, contohnya, kick starter (starter kaki), slenger (starter untuk mesin diesel, dan beberapa type mobil lama)
2. Starter Elektrik
Adalah starter yang sumber tenaganya berasal dari arus listrik. Starter jenis ini banyak digunakan pada mobil dan saat ini banyak diaplikasikan pada sepeda motor.
3. Strarter Pneumatik
Adalah starter yang sumber tenagannya dari udara yang bertekanan. Banyak dipakai pada mesin-mesin kapal laut. Karena mesin kapal cukup besar, maka digunakan starter jenis ini.

D. Komponen Sistem Starter
1. Komponen Utama Sistem Starter
a. Saklar starter
Berfungsi mengalirkan arus listrik ke relay starter
b. Relay starter
Berfungsi mengalirkan arus yang besar ke motor starter

c. Motor starter
Berfungsi merubah tenaga listrik menjadi momen putar 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrQTKAFTE7Z_Jur85en-FAijMfBzmxO0DjFXfsHU5vQjjDJx-CgdHIqMYkvzfOEW3hrdYESzX_OZFsTSph0scrX_xGYbLL0dccf4oDKt1CZwpuiI4MWekLAhSdYJTD0h1xb3ZxneIhPZPx/s1600/a7.png

Gambar II.1. Motor Stater

d. Batteray
Berfungsi sebagai sumber arus listrik
2. Komponen Motor Starter
a. Field Coil ( Kumparan Medan)
Terbuat dari tembaga yang dililitkan pada core motor starter berfungsi untuk membangkitkan medan magnet, akan tetapi pada beberapa jenis sepeda motor biasanya pada motor starter sudah dilengkapi dengan magnet permanen jadi tidak diperlukan field coil (kumparan medan) untuk membangkitkan medan magnet.
b. Armature (jangkar)
Berfungsi merubah energy listrik menjadi energy mekanik, dalam bentuk gerak putar atau sebagai penghasil momen putar.
Pada armature terdapat komutator yang bersentuhan langsung dengan brush yang berfungsi sebagai terminal kumparan armature (jalan masuknya arus dari brush).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkIL1KgHk_TGgrfaaCIvoFDKBuC-VAGcqXOUWEg3SiTKCFQfbDW3ACWSMl9vxLojGLPTZ5EqW-zTZzFe9avYyRTzkq_eku8W-MLvd64mfK9N1hXGyaYmBQDo-rSwfgh90Gjg6u3cyFIaWC/s1600/a8.png
Gambar II.2. Armature

c. Yoke dan Pole Core
Yoke(rumahan starter) berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan pole core. Yoke terbuat dari logam yang berbentuk silinder.
Sedangkan pole core berfungsi untuk menopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan field coil.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4Ps92lFoSyt3v0-A7gmvaWRq2VQUBUKsclTCIkMtNCjmFVnCPd12QuxXcpOBoOCcyXOlKvxPttrRCsj7uGkEmknDmriqQkFAv4vWG35T8Lm1Zyyc-woDISuwLjPQeHPrS7SLNjNTSxjlv/s1600/a9.png
Gambar II.3.Yoke, Pole Core, dan Field coil

d. Brush (Sikat)
Brush terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter memiliki empat buah brush, yang dikelompokkan menjadi dua.
· Dua buah disebut dengan brush positif.
· Dua buah disebut dengan brush negative.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuqP2M2a8MuaVIzGVpi8GH6HeDdVUzkr2RpZ7esBZe_bppuDQMmjzLHffVe70oOi_G8uVBY7Ukdm9kj71Ev_36Eo_vZqM5sAnXa2RagpGzoKlmGSaajKanSoJQLhy3r6hwiEbqgFIgUyX_/s1600/b1.png 
Gambar II.4. Brush

e. Sarter Clutch
Sarter clutch berfugsi untuk memindahkan momen punter saft kepada roda penerus, sehingga dapat berputar.Sarter clutch juga berfungsi sebagai pengamandari armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr2O3YQI5fjLeiMVmLxIFKgzta7RUanNnRKLvcsWpJgytc6CfNoi9bJyegETMb7uaQzM5gsHJZB4c9TFZ8tPX20a1z5rS9cjanOFojhPzlqNBsb9iV_NMkA3g3awDJQ8S9vbSh67Cylz0N/s1600/b2.png
Gambar II.5. Starter Clutch

f. Sakelar Magnet (Magnetic Switch)
Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuitmotor starter melalui teminal utama.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnxaXt-KJqG434suc_UnkrV6XVQ6VUj6TMhO_mMbwWXsoJ6N2PZ_84spPx16rleN1UUXsxXvmFuluS4Vf5PgdYwfZbw68N1d4XV2FyL9E7uEIjW4ACBbmkMRCCcVcKp_7MAwNY2Eswfur6/s1600/b3.png
Gambar II.6. Sakelar Magnet

g. Armetur Brake
Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan roda penerus.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha4uuSs4QAggTvD5N0OJIACCEi5ugvGsnoDR4oKfji57kuBxNJQ7Wi9oR4qOQcHsIR8u2ImR7SOEycFMdNY5ILT_ErDjq-wLtnsVMBGbJ3kxxA-vhXZ34lXu35Z7LyPgjT3kypDbW-8DkT/s1600/b4.png
Gambar II.7. Armetur Brake

h. Driver Lever
Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear kea rah posisi berkaitan dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-LyMe9BipFpv5G0Nd6rqG_iWt3dnW-sAMbGizBI8ltmRkYbB_JDkxpEdz5p9ViRfjJdv3XueDmqbRy4WPiB-6QauJefLwjNIrR7d2Gqk8goFRn6XvuD8e3OkRLg7YvYpFwhKTOBc3rtiC/s1600/b5.png
Gambar II.8. Driver Lever


E. Type Motor Starter
Motor Starter Pada Kendaraan Terbagi Menjadi beberapa type, antara lain :
1. Conventional Type Starter Motor (pre-engaged)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5MMlb1mbed1pJpwE3CADQX3Tg4o73Acu8ZgRwNA2lvkQPmP9EoeR1-XoZ1toIDDnO_GLowji908O2roziEE_BwTEmxLzlrKZvR1bRcFx8wNXN_9T4WrSPulDHuR8-bQHT3AGxsicQzXAw/s1600/b6.png
Gambar II.9. Conventional Type Starter Motor (pre-engaged)

a. Kelebihan
Motor starter tipe Konvensional memiliki kelebihan sebagai berikut:
Kontruksi pada motor starter tipe Konvensional Armaturenya seporos dengan pinion gear. Karena letak gigi pinion seporos dengan armature, maka putaran gigi pinion dan putaran armature sama, jadi putarannya menghasilkan gaya yang besar.

b. Kekurangan Motor starter tipe Konvensional memiliki kekurangan sebagai berikut:
Karena letak gigi pinion seporos dengan armature, maka putaran gigi pinion dan putaran armature sama, maka memerlukan tenaga listrik yang besar untuk menggerakkan engine.
2. Reduction Type Starter Motor
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ1X5ctwQG8yODSyfJ8HAJCKleaAEgPIt9dU8eFYxWuvh1oIlLUgWvldi06jG5zgmID3JO8_Y9MS3zXC5jTTHQw9Z4dSf88PkD-Iru3i8Y2lxo8i4zpqw1nTIvTBXTYCYXKvxrURbFhnCX/s1600/b7.png
Gambar II.10. Reduction Type Starter Motor

a. Kelebihan
Kontruksi pada motor starter tipe reduksi armaturenya tidak seporos dengan gigi pinion tapi putaran dari armaturenya di reduksikan (diturunkan) oleh idle gear sampai sepertiganya. Maka putaran yang dihaslkan sangat kuat karena memilki idlle gear.
b. Kekurangan
Karena putaran angkernya direduksikan (diturunkan) maka putarannya tidak cepat seperti pada motor starter tipe konvensional.
3. Planetary Type Starter Motor
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjStKGRWKrHuMg8_hJaBhZ41waw2oBAK_K0ernkGZsZ1YkxxszC9wsyHQkcvpqwTlf3S1X1grABtQXA8fdC6oWAvabWFzH2Dy2Pwc0Ye2LZaTev6u06_U8bxfzFwdtleoppdHHcSprfG-Hx/s1600/b8.png

Gambar II.11. Planetary Type Starter Motor

a. Kelebihan
Sistem stater dengan motor stater tipe planetary pada prinsipnya sama dengan motor stater tipe lainnya. Motor stater jenis planetary termasuk pada jenis motor stater reduksi karena putaran armature diturunkan untuk mendapatkan tenaga putar yang lebih kuat. Mekanisme penurun putaran motor stater jenis ini menggunakan unit roda gigi planetary. Reduksi model planetary memungkinkan motor stater bekerja pada kecepatan tinggi dibandingkan dengan motor stater tipe konvensional. Kecepatan motor yang lebih tinggi menghasilkan torsi yang lebih besar. Keuntungan dari motor stater jenis ini adalah lebih kompak, lebih ringan, dan output torsi yang lebih ringan.
Komponen-komponen utama motor stater tipe ini secara umum sama dengan motor stater tipe konvensional, namun ukuran aramature, kumparan medan dan lainnya lebih kecil. Perbedaan yang mencolok pada motor stater tipe ini adalah komponen untuk mereduksi putaran motor dengan unit roda gigi planetary. Unit gigi planetary terdiri dari beberapa komponen, yaitu ring gear, gigi planetary, pembawa gigi planetary dan poros pembawa (carrier shaft). Armature menghasilkan putaran yang tinggi. Putaran ini sebagai input pada sistem gigi planetary. Output dari sistem roda gigi planetary adalah putaran yang lebih lambat dibandingkan dengan putaran armature tetapi dengan torsi yang lebih tinggi.
Putaran gigi planetary akan menyebabkan poros pembawa ( poros gigi planetary ) juga ikut berputar. Perbandingan gigi antara gigi poros armature : gigi planetary : gigi ring gear adalah 11 : 15 : 43 yang menghasilkan perbandingan reduksi sebesar 5, dengan demikian kecepatan putaran poros armature akan turun menjadi 1/5 dari putaran poros armature sebenarnya.
 
b. Kekurangan
Karena putaran angkernya direduksikan (diturunkan)oleh gigi planetary, maka putarannya tidak cepat seperti pada motor starter tipe konvensional.

F. Prinsip Kerja Sistem Starter

1. Medan Elektromagnetik
Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya.Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan magnet (M) di sekeliling kawat.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbby_58DneCfnCWstqRLqw7pUC1k-2MvvXeOwEFDiz1V6iqJcfzSNGLqjpuyyXyb8-T5w1oA7VLtYIKgad6GuTttLS-tHlPiWGBwFyeQjDYAmxx29qvowXOlmWARQcTGiRfvig858Cf88k/s1600/a1.png
Gambar II.12. Medan Elektromagnetik

2. Kaidah Tangan Kiri Fleming
a. Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik
b. Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet
c. Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFKhR36THhxDoK5FdwaNOKrONKdf5Si9lj1Bhi9jmN1AvAToQEq6GuCVaW4cL0BK5qHiWmdTEaGRKzbkF1adKXhq6Mae0u5IQ8bRWhjS3cx6wPKDM0i_oL3h_Az8bZ3NAlJB-bO2aQj8ub/s1600/a2.png
Gambar II.13. Kaidah Tangan Kiri Fleming

3. Prinsip Kerja Motor Stater
Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah medan magnet dialirkan arus listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar disamping , medan magnet dari kutup utara (N) menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan konduktor yang dialiri arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan konduktor bisa berputar.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhblF5U354_rWXaY5f8M4rtqHzidv3JS98w3155ptb0YbJKCenHEWSHTRoKGt3uSXO7cHrYyBukAekjEfG4tJOzxVi0uRu3ixX46inzWEAgfNHyR1ESBHLxYnlZzjTAx-HWn9FoKuMXLphg/s1600/a4.png
Gambar II.14. Prinsip Kerja Motor starter

G. Cara Kerja Sistem Starter

1. Pada Saat Motor Switch On (ST)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW4t4Xh9XUnizaaJ8nigBniW75ZBySlpBtAFnZvzzbQR44U89xWdN-f3KZh5r_8-J3DLnOL45NZCcmfBJR4ArXP0usdY-wv_yKQcNNIneT6WK139rLD8kG_aLP51SB6lgkLDFOQHAv8sQG/s1600/a4.png

Gambar II.15.Pada Saat Motor Switch On (ST)

Arus listrik mengalir :

a. Baterai -----> kontak -----> terminal 50 -----> hold coil -----> massaSehingga : Ada kemagnetan yang menarik plunyer (ke kanan)
b. Baterai -----> kontak -----> terminal 50 -----> kumparan pull coil -----> terminal C -----> Kumparan Medan -----> anker -----> massaSehingga:

1) Magnetik switch ,plunyer tertarik /aktif
2) Pinion maju dan berputar lambat (arus nya masih kecil, lewat kontak)
3) Main Swtch mulai terhubung

2. Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtVO0J619EyFD8oTHuLaWAr3EX3lepWWPs5pgvOx-TPZ5Jafb5p7pCwt5S88vM34oCkBjWRP-A3hxFqW_6exATmCMz0UF7Z1Md3C-ebpD7FohOzjY_F7yBoMEzj4eYWY51rckCfT04Oteu/s1600/a5.png
Gambar II.16.Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh

Arus listrik mengalir :

a. Baterai -----> kontak -----> terminal 50 -----> kumparan penahan -----> massa
b. Baterai -----> terminal B -----> terminal C -----> Kumparan medan -----> kumparan angker -----> MassaSehingga:

Motor akan tertahan terkait dengan pinion dan berputar cepat (arus dari battery langsung lewat main switch ke motor).
3. Pada Saat Starter Switch OFF
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhzOJWb0pvo7E54Zm8by61_HCzFF0FDUaK07c0Okmr1esjDKcG0FOSz_eqgCHw6TIaYSaLiqWGLIQLRhV-55ijx_yQhbBHdzAn9jA2vaXA1FE4zTsWkkExGgBaO3Gli9U5G1L0irG8rQae/s1600/a6.png
Gambar II.17.Pada Saat Starter Switch OFF

a. Baterai -----> Terminal B -----> Main switch -----> Terminal C -----> Kumparan pull coil -----> Hold coil -----> Massa
b. Baterai -----> Terminal B -----> Main switch -----> Terminal C -----> Kumparan medan angker -----> Massa
Sehingga:
Kemagnetan plunyer berbalik (sesuai arah aliran listriknya) sehingga Plunyer akan bergerak maju sehingga pinion tertarik mundur dan main switch terputus

H. Sistem Listrik Starter Pada Mobil
Sistem Starter Mobil merupakan suatu mesin atau engine tidak dapat mulai hidup (start) dengan sendirinya, maka mesin tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol dan membantu untuk menghidupkan. Dari beberapa cara yang sudah ada pada saat ini, mobil pada umumnya menggunakan siatu motor listrik, digabungkan dengan magnetic switch (solenoid) yang memindahkan gigi pinion yang berputar ke ring gear yang dipasangkan pada bagian luar dari fly wheel (roda gila), sehingga ketika ring gear dapat berputar maka secara otomatis poros engkol pun juga ikut berputar. Suatu motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang kecil yang tersedia pada baterai atau aki
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyf3dJJJUWAFpmkeGHQ2DTVJZMH9qvuELI2y-lYcolgMI7sJyyln-D4gObao4hEkbDf5jUeWA5HKNIma26Pw-q_0wQF4DoBXddIYhL_llGRbeGLQ2y3opub7O_rK4_ny9o54FOa1GQyOsX/s1600/a7.png

Gambar II.18.Sistem Listrik Starter Pada Mobil

Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk memberikan putaran awal untuk engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, dan poros engkol dapat berputar, sehingga engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar.

a. Komponen Sistem Starter Pada Mobil
1) Kunci Kontak / Sarting Switch
Fungsi starting switch atau yang dikenal juga dengan istilah kunci kontak berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan baterai dengan komponen- komponen dalam sistem starter dan komponen kelistrikan lainnya.
2) Baterai (Aki)
Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen komponen kelistrikan lainnya
3) Motor Starter
Motor Starter berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi gerak (mekanik), yang digunakan untuk memutar engine (melalui poros engkol) pertama kali, untuk membatu engine tersebut hidup.
4) Sekering (Fuse)
Sekering (fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi kelebihan tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem kelistrikan
5) Kabel
Kabel berfungsi sebagai penghubung komponen – komponen sistem kelistrikan pada mobil. Untuk penghubung pada sistem starter biasanya digunakan kabel yang cukup besar karena kabel tersebut juga dilewati arus yang cukup besar.Pada sistem pengapian yang dilengkapi dengan balast resistor, biasanya sistem starter juga dilengkapi dengan dioda atau dengan relay, yang berfungsi untuk mengalirkan arus dari baterai ke ignition coil tanpa melalui balast resistor ketika pada saat starter, dan mencegah agar arus tidak kembali ke motor starter setelah mesin hidup (posisi IG).
b. Cara kerja sistem starter pada mobil
1) Pada saat Kunci Kontak ON
Pada saat kunci kontak ON listrik dari terminal positif baterai akan mengalir menuju ke terminal B pada switch magnet dari motor starter. Listrik akan dialirkan ke hold in coil pada switch magnet sehingga akan timbul kemagnetan pada hold in coil. Kemagnetan pada hold in coil ini akan membuat kontak plate akan tertarik dan terdorong maju karena gaya magnet dari hold in coil tersebut dan membuat Terminal C dan terminal B pada switch magnet akan saling terhubung. Dengan terhubungnya terminal C dan terminal B oleh kontak plate , maka aliran listrik dari postif aki akan mengalir juga menuju terminal B. Sementara di saat kontak plate maju tertarik , kontak plate juga akan menarik drive lever yang mengakibatkan starter clutch terdorong dan mendorong pinion gear untuk berhubungan dengan fly whell. Aliran listrik di terminal B akan diteruskan ke field coil, sehingga field coil akan menjadi magnet. Aliran listrik juga akan diteruskan ke armature , sehingga armature pun ikut menjadi magnet. Kemagnetan antara field in coil dan armature ini akan membuat armature coil berputar , sehingga pinion gear pun akan ikut berputar. Dengan berputarnya pinion gear ini akan membuat flywheel pun ikut berputar.
2) Pada Saat Kunci Kontak OFF
Pada saat kunci kontak off, maka aliran listrik ke terminal B pada switch magnet dari motor starter pun akan terputus yang mengakibatkan kemagnetan pada hold in coil hilang. Dengan hilangnya kemagnetan pada field in coil maka kontak plate akan tertarik kembali ke posisi semula oleh karena tekanan dari per yang ada pada switch magnet. Kembalinya kontak plate pada posisi semula ini akan membuat drive lever akan kembali ke posisi semula yang berakibat starter clutch dan pinion gear kembali ke posisi semula dan memutuskan hubungan dengan flywheell. Sehingga flywheel yang berputar karena hasil tenaga dari pembakaran pada ruang bakar , tidak akan membuat motor starter berputar , yang dapat membuat motor starter menjadi rusak.

I. Sistem Listrik Starter Pada Motor
c. Komponen Sistem Starter Elektrik Pada Sepeda Motor
1) Baterai
Merupakan sebuah alat elektro-kimia yang dibuat untuk mensuplai energi listrik tegangan rendah (pada sepeda motor menggunakan 6 Volt dan atau 12 Volt) ke sistem pengapian, starter, lampu dan komponen kelistrikan lainnya. Baterai menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkan apabila diperlukan sesuai beban/sistem yang memerlukannya.
2) Kunci Kontak,
Berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung dan memutus (On-Off) rangkaian kelistrikan sepeda motor.
3) Relay Starter (Magnetic Switch)
Sebagai relay utama system starter yang berfungsi untuk mengurangi rugi tegangan yang disalurkan dari baterai ke motor starter.
4) Saklar Starter (Starter Switch),
Berfungsi sebagai saklar starter yang bekerja pada saat kunci kontak pada posisi ON.
5) Motor Starter,
Merupakan motor starter listrik (kebanyakan tipe DC) yang berfungsi untuk mengubah tenaga kimia baterai menjadi tenaga putar yang mampu memutarkan poros engkol untuk menghidupkan mesin.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNFuGNJFwbpwndb40u-e30xKboAwnYsR6-sVCkgud6XxEhuQ8ZUzEvOl8Gc2M7qkfPHK0i7vw-myBWp-CKdk1_Uo1cEkNwnxsp-Nh_dWFpCXaGaIuTFkGPQP_b6C3b7E8_wcmwbAbUqezA/s1600/a8.png
Gambar II.19. Komponen utama Sistem Stater Elektrik pada Sepeda Motor

d. Prinsip KerjaSistem Starter Elektrik Pada Sepeda Motor
1) Saat Kunci Kontak Off

Hubungan sumber tegangan dengan rangkaian sistem starter terputus, tidak ada arus yang mengalir sehingga sistem starter tidak dapat digunakan.

2) Saat Kunci Kontak On

a. Kunci kontak posisi ON, tetapi tombol starter tidak ditekan. Tombol starter tidak ditekan (posisi OFF) menyebabkan arus dari sumber tegangan (baterai) belum mengalir ke sistem starter sehingga sistem starter belum bekerja
b. Kunci kontak posisi ON dan tombol starter ditekan. Apabila tombol starter ditekan (posisi START) pada saat kunci kontak ON, maka kemudian sistem starter akan mulai bekerja dan arus akan mengalir :Baterai Sekering Kunci Kontak (ON) Kumparan RelayStarter Tombol Starter (START) massa.Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya kemagnetan pada kumparan relay starter sehingga menghubungkan arus utama starter dari baterai menuju ke motor starter. Motor starter mengubah arus listrik dari baterai menjadi tenaga gerak putar, kemudian memutarkan poros engkol mesin untuk menghidupkan mesin.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieWnK6s2-ELh9NPyf64dF9tSn99_qIep1Ap1MDz_tz-4XKBrZl-QvEW5NZaD-NHXexkCFpWA1ggfsFhaXdH-k97UsDmv6tY34dZ0SQPL13rdjzpe3XtBcEI9CxkpdFyG7HED0lE-CMPx9G/s1600/a9.png

Gambar II.20. Rangkaian system stater sepeda motor Supra

Cara kerjannya adalah :
Pada saat kunci kontak on, saklar stater ditekan, arus mengalir :
BATTERAY POSITIF – SEKRING – KUNCI KONTAK – RELAY STATER – SAKLAT STATER – MASSA
Didalam relay stater terdapat kumparan, sehingga jika arus mengalir ke dalam kumparan relay stater, maka relay stater akan menjadi magner, dan plunyer pada relay stater akan menghubungkan terminal kabel besar dari positif batteray dan yang menuju motor stater, sehingga aliran arusnya menjadi :
BATTERAY POSITIF – TERMINAL RELAY STATER – MOTOR STATER – MASSA
Karena motor stater mendapatkan aliran arus, maka motor stater berputar, memutarkan mesin.
e. Mekanisme Penggerak / Penghubung Sistem Starter
Motor starter tidak terhubung secara langsung dengan poros engkol, melainkan dihubungkan melalui mekanisme penggerak/ penghubung. Tujuan mekanisme penghubung ini antara lain :
1. Meningkatkan momen putar motor starter melalui perbandingan/reduksi roda gigi perantara, dan
2. Memungkinkan ditambahkannya mekanisme kopling satu arah yang akan melepaskan hubungan putaran motor starter dengan poros engkol setelah mesin hidup.

Terdapat dua jenis mekanisme penggerak/penghubung motor starter pada sepeda motor, yaitu:
1. Mekanisme penghubung menggunakan sprocket & rantai penggerak.
2. Mekanisme penghubung menggunakan roda gigi (gear).


Pertemuan 3
Soal Tes Evaluasi Siklus I
1.      Sebutkan (3) jenis system starter!
2.      Sebutkan (3) komponen motor starter, jelaskan!
3.      Jelaskan pengertian system starter!
4.      Jelaskan fungsi system starter!
5.      Sebutkan (2) tipe motor starter!

JAWABAN Soal Tes Evaluasi Siklus I
  1. Jenis system starter
a.    Starter Mekanik
b.    Starter Elektrik
c.    Strarter Pneumatik
  1. Komponen motor starter
a.    Field Coil ( Kumparan Medan)
Terbuat dari tembaga yang dililitkan pada core motor starter berfungsi untuk membangkitkan medan magnet, akan tetapi pada beberapa jenis sepeda motor biasanya pada motor starter sudah dilengkapi dengan magnet permanen jadi tidak diperlukan field coil (kumparan medan) untuk membangkitkan medan magnet.
b.    Armature (jangkar)
Berfungsi merubah energy listrik menjadi energy mekanik, dalam bentuk gerak putar atau sebagai penghasil momen putar.
Pada armature terdapat komutator yang bersentuhan langsung dengan brush yang berfungsi sebagai terminal kumparan armature (jalan masuknya arus dari brush).
c.    Yoke dan Pole Core
Yoke(rumahan starter) berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan pole core. Yoke terbuat dari logam yang berbentuk silinder.
Sedangkan pole core berfungsi untuk menopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan field coil.
  1. Pengertian system starter
Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan putaran awal bagi engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya.
  1. Fungsi system starter
System starter berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses pembakaran didalam ruang bakar.
5.      Type motor starter
1)   Conventional Type Starter Motor (pre-engaged)
2)   Reduction Type Starter Motor
3)   Planetary Type Starter Motor

E.  Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran PROBING-PROMPTING
F.   Media Pembelajaran
1.      Spidol
2.      Papan tulis
3.      Power point
G. Sumber Belajar
·        Buku paket
·        Bahan bacaan yang relevan tentang Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem Starter dan kelengkapan tambahan
·        Gambar (Wall Chart)
·        Objek langsung (Kendaraan)
·        Buku yang berhubungan dengan sistem starter
·        Trainer Sistem Starter
·        Majalah yang berhubungan sistem Starter
H. Langkah-Langkah Pembelajaran:
Pertemuan 1
No.
Kegiatan
Waktu
1.
Pendahuluan
1.    Membuka pelajaran dengan salam dan doa.
2.    Melakukan absensi kehadiran siswa dan kesiapan siswa mengikuti pelajaran.
3.    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang akan diajarkan.
4.    Guru memberikan dorongan kepada siswa agar menyenangi dan bersemangat untuk mengikuti pelajaran.

2 menit
3 menit

2 menit

3 menit
2.
Kegiatan inti
Eksplorasi
1.      Siswa memperhatikan guru menjelaskan materi yang dijelaskan.
2.    Siswa menyepakati dan bertanggung jawab atas cara belajar yang ditawarkan oleh guru.

Elaborasi
1.      Guru memberikan permasalahan dalam bentuk soal yang berhubungan dengan materi yang sebelumnya telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2.      Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari permasalahan tersebut.
3.      Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan jawaban.
4.      Guru meminta tanggapan siswa lain tentang jawaban tersebut.
5.      Guru meminta siswa lain untuk memberikan contoh atau jawaban lain yang mendukung jawaban sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan tersebut menjadi kompleks.

Konfirmasi
1.               1. Guru memberikan penguatan atau tambahan jawaban.
2.     Guru bersama siswa mengevaluasi proses belajar.
3.      Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil masing-masing kelompok.
4.      Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang kurang jelas.



15  menit

 2 menit


5 menit



5 menit

5 menit

15 menit
3 menit

3 menit



5 menit

3 menit
2 menit

2 menit
3.
Penutup
1.    Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi.
2.    Guru memberikan PR.
3.    Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan dating.
4.    Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

5 menit

3 menit
3 menit

3 menit



Pertemuan 2
No.
Kegiatan
Waktu

1.
Pendahuluan
a.    Membuka pelajaran dengan salam dan doa.
b.    Melakukan absensi kehadiran siswa dan kesiapan siswa mengikuti pelajaran.
c.    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang akan diajarkan.
d.    Guru memberikan dorongan kepada siswa agar menyenangi dan bersemangat untuk mengikuti pelajaran.

2 menit
3 menit

3 menit

2 menit





2.

Kegiatan inti
Eksplorasi
1.    Siswa memperhatikan guru menjelaskan materi yang dijelaskan
2.    Siswa menyepakati dan bertanggung jawab atas cara belajar yang ditawarkan oleh guru.
Elaborasi
1.      Guru memberikan permasalahan dalam bentuk soal yang berhubungan dengan materi yang sebelumnya telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2.      Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari permasalahan tersebut.
3.      Guru memilih acak siswa untuk menyampaikan jawaban.
5.      Guru meminta tanggapan siswa lain tentang jawaban tersebut.
6.      Guru meminta siswa lain untuk memberikan contoh atau jawaban lain yang mendukung jawaban sebelumnya sehingga jawaban dari pertanyaan tersebut menjadi kompleks.
Konfirmasi
1.     Guru memberikan penguatan atau tambahan jawaban.
2.    Guru bersama siswa mengevaluasi proses belajar.
3.    Guru memberikan penguatan positif terhadap hasil masing-masing kelompok.
4.     Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang kurang jelas.


5 menit


2 menit

10 menit

5 menit



15 menit

3 menit
3 menit
5 menit

5 menit
3 menit
2 menit

2 menit
3.
Penutup
1.     Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi.
2.    Guru memberikan PR.
3.    Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan dating.
4.    Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

5 menit

3 menit
3 menit

3 menit



Pertemuan 3
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Waktu (menit)
Pendahuluan
Persiapan
1.      Guru membuka pertemuan dengan salam kemudian berdoa bersama
2.      Guru melakukan presensi dan jika ada yang tidak masuk, guru menanyakan alasan kepada temannya.
3.      Guru mengkondisikan kelas dan menyampaikan tata tertib dalam kegiatan evaluasi

5 menit

5 menit


5 menit

Inti

1.      Guru membagi lembar soal dan lembar jawaban
5 menit
2.      Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal dengan baik dan benar, mandiri dan jujur
3.      Siswa mulai mengerjakan soal tes
5 menit

55 menit
Penutup
1.      Guru memberi tahu bahwa waktu mengerjakan telah selesai
2.      Guru mengumpulkan lembar jawaban
3.      Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam
2 menit

4 menit
4 menit

I.    Penilaian
Teknik : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RPP Sistem Kelistrikan(sistem kelistrikan body)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2 Satuan   Pendidikan : SM K N 4   Purworejo Mata Pelajaran         : System Kelis...